Sebagaimana
OpenVZ (Disebut Virtual Private Server)
Kelebihan :
1. Dapat diberlakukan overselling bandwidth.
2. Setup lebih mudah mengingat partisi linux yang digunakan secara standar.
3. Menggunakan Burst RAM.
4. Pengelolaan Server lebih gampang dibanding Xen.
Kekurangan :
1. Tidak mendukung SWAP.
2. Semua VPS yang ada sangat bergantung kepada Nodenya (Karena kernel VPS mengikuti kernel node)
3. Jika memory dedicated dan Burst habis maka VPS akan down.
4. Beberapa seting dibatasi oleh Node.
5. Hanya mendukung linux.
XEN (Disebut Virtual Dedicated Server)
Kelebihan :
1. Sistemnya berdiri sendiri layaknya sebuah Dedicated Server
2. Menggunakan SWAP.
3. Hampir tidak ada masalah dengan seting karena tidak dibatasi oleh node.
4. Jika Memory Dedicated habis, maka SWAP akan berfungsi otomatis dan tidak seperti OpenVZ yang down, pada XEN hanya menyebabkan sistem VDS nya melambat.
5. Bisa mendukung instalasi Windows Server.
Kekurangan :
1. Setup Node dengan partisi LVM (Karena membutuhkan VG untuk client VDSnya).
2. XEN hanya berjalan pada 256 MB RAM (dibawah spek ini tidak akan stabil).
3. Perlu space lebih di node untuk temp prosesnya.
Demikian pembahasan mengenai kelebihan serta kekurangan antara virtualisasi OpenVZ dan XEN, semoga membantu dalam mempertimbangkan jenis virtualisasi yang akan digunakan. (sumber)